‘Kegiatan penguatan pelajar Pancasila’ merupakan kegiatan yang tercantum di kurikulum merdeka memberikan kesempatan para siswa untuk memberikan gagasan dan ide mereka. Dengan memberikan setiap kelas tema projects yang merangkup lingkungan, budaya, dan ekonomi serta beberapa aspek lainnya. Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh beberapa kelompok siswa dari angkatan kelas X. Mereka mengemukakan produk-produk makanan, video vlog edukasi, bahkan melelakukan pengolahan pada sampah lingkungan sekitar untuk mengurangi kerusakan.
“Salah satu tema projects kami adalah kewirausahaan, makanya dua kelompok yang ada di kelas kami memutuskan untuk membuat minuman inofasi sendiri biar bisa dijual sama dapat keuntungan,” ucap Dika, ketua kelas dari X 6.

Satu kelompok dalam kelas ini menemukan potensi ekonomis dari jelly, yang kemudian mereka padukan dengan elemen lainnya sehingga menciptakan minuman yang bernilai jual di masyarakat. Mereka memaparkan bahwa jelly mudah dibuat dan penasaran jika resep minuman jelly yang telah dibuat mampu menarik minat warga sekolah. Sementara kelompok lainnya memfokuskan buah-buahan sebagai bahan yang dimasukan ke dalam minuman mereka. Beberapa jenis buah-buahan yang memiliki khasiat dengan rasa enak dan manis memunculkan minat mereka untuk membuat resep es buah yang bisa menjadi sumber penghasilan. Oleh karena itu, dua kelompok dari kelas X 6 ini melakukan eksperimen dan sukses mendapatkan keuntungan dari minuman hasil kreasi mereka sendiri.
Tidak hanya dari kelas X 6, salah satu kelompok projects dari kelas tetangga mereka, yakni X 7 juga melakukan searching di internet dan berdiskusi untuk menentukan apa yang akan mereka jual sebagai kegiatan dari projects kewirausahaan. Mereka menemukan risol mayo sebagai produk makanan yang cukup mudah dibuat dan sedang naik daun di pasaran. Dengan mengikuti resep yang mereka temukan di internet berserta sedikit modifikasi, kelompok dari kelas X 7 ini berhasil membuat risol mayo yang dirasa enak.
Selain memperoleh keuntungan, preojekewirausahaan ini juga memberi wawasan tambahan pada para murid kelas X seperti yang dikatakan Yume, salah satu murid kelas X 6 “Aku sendiri juga dapat banyak hal baru soal berjualan dan bisa bebas berkreasi bikin minuman enak. Yah, walau ada aja kendalanya tapi tetep seru karena dapat pengetahuan baru!”

Terakhir, kelompok lainnya dari X 7 mengusung projects yang berkaitan dengan kearifan lokal berupa kesenian jegog. Mereka membuat sebuah vlog edukasi yang membahas tentang keunikan alat musik asli dari Jembrana ini. Pada proses pembuatan video, mereka melakukan research dan temu janji dengan salah satu pemilik jegog untuk melakukan wawancara langsung. Selain bisa lebih mengenal alat musik jegog, mereka juga telah ikut berpartisipasi melestarikan kesenian lokal melalui kegiatan projects ini.
“Nah, waktu kami wawancara di tempat narasumber kemarin, kami juga sekalian diajarkan bermain jegog sama beliau. Aku pribadi jadi terkesima sendiri sama keunikan jegog apalagi suaranya yang khas!” ucap Mang Tri, siswi yang tergabung dengan salah satu kelompok project X 7.
Terlepas dari berbagai keseruan dari kegiatan yang dilakukan oleh keempat kelompok dari kelas X 6 dan X 7, mereka juga menghadapi cukup banyak kendala yang menghambat progres dari project masing-masing. Mulai dari kurangnya dana, serta peralatan atau prasarana yang kurang memadai, juga kurangnya partisipasi dari anggota kelompok. “Banyak anak-anak yang lepas tanggung jawab pas kegiatan project, mereka nggak ada kesadaran dan maunya numpang nama. Jujur aku sama beberapa anggota yang lain jadi capek sama rada kesel, tapi kami berusaha sabar dan seiring berjalannya project mulai ada lah yang jadi lebih rajin,” papar Deswita, salah satu murid di kelas X 7.
Kegiatan projects ini memeberi kesan tersendiri bagi anak-anak murid dari kelas X 6 dan X 7. Mereka berharap kedepannya agar bisa mendapat lebih banyak dukungan dan bekerja sama sebaik mungkin untuk menghasilkan dan membuat kreasi lebih kereatif kedepannya.
Oleh Ni Luh Mas Juniantari XI7