
Jembrana – Prestasi luar biasa kembali ditorehkan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Mendoyo (SMANDO) dalam ajang Eduphoria 2025. Dalam kompetisi yang diikuti oleh pelajar dari berbagai sekolah di Jembrana ini, siswa SMANDO sukses membawa pulang dua penghargaan sekaligus: juara 3 dalam Lomba Desain Poster Digital dan juara 3 dalam Lomba Vlog Kreatif. Prestasi ini semakin membuktikan bahwa generasi muda Jembrana tak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam kreativitas dan inovasi.
## Pesona Kuliner Pedas Jembrana dalam Sentuhan Digital
Dalam kategori Desain Poster Digital, Ni Komang Sri Indah, siswa berbakat dari SMA Negeri 1 Mendoyo, berhasil meraih juara 3 dengan karya yang mengangkat subtema “Mengulik Kuliner yang Unik dan Pedas Jembrana”. Poster digital yang dibuatnya tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menggambarkan keanekaragaman kuliner khas Jembrana yang kaya rasa, terutama yang terkenal dengan sensasi pedasnya.
“Saya ingin menunjukkan bahwa Jembrana memiliki banyak kuliner khas yang unik dan kaya akan cita rasa. Lewat poster ini, saya berharap lebih banyak orang mengenal dan mencintai kuliner daerah kita,” ujar Sri Indah.
Poster tersebut menampilkan ilustrasi Ayam Betutu Men Tempeh yang memadukan unsur tradisional dan modern, dengan warna-warna yang menggugah selera. Konsep desain yang dipilih berhasil memikat para juri, yang menilai bahwa karyanya tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki pesan yang kuat dalam memperkenalkan kekayaan kuliner daerah kepada masyarakat luas.
## Menghidupkan Kembali Seni Tari Tradisional Lewat Lensa Kamera
Sementara itu, dalam kategori Lomba Vlog Kreatif, tim dari SMA Negeri 1 Mendoyo yang terdiri dari Gusti Ayu Thisna Oktaviana dan Ni Kadek Kesya Evionika juga mencetak prestasi membanggakan dengan meraih juara 3.
Mereka mengusung subtema “Ekspresi Anak Jembrana: Belajar dan Berkarya Melalui Seni Tradisional”, dengan video yang berfokus pada upaya melestarikan seni tari Bali sebagai bagian dari warisan budaya yang harus terus dijaga.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa seni tradisional bukan sesuatu yang kuno atau membosankan. Justru, ini adalah identitas kita yang harus terus kita banggakan. Lewat vlog ini, kami berharap lebih banyak anak muda tertarik untuk belajar dan melestarikan seni tari Bali,” jelas Thisna.
Dalam video yang mereka buat, terlihat bagaimana anak-anak muda Jembrana berlatih menari dengan penuh semangat, mengenakan busana tradisional khas Bali, dan menampilkan gerakan tarian yang penuh makna. Mereka juga memasukkan wawancara dengan beberapa tokoh seni lokal yang menegaskan pentingnya regenerasi dalam dunia seni tradisional.
## Misi Besar Eduphoria 2025: Mengasah Kreativitas dan Mempersiapkan Masa Depan
Ajang Eduphoria 2025, yang mengusung tema *”Inspire Dreams, Unlock the Future”*, memang dirancang sebagai wadah bagi para siswa untuk menyalurkan bakat dan kreativitas mereka dalam berbagai bidang. Tak hanya itu, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka, baik dalam bidang seni, teknologi, maupun industri kreatif.
Kompetisi ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai sekolah di Jembrana, dengan berbagai kategori lomba yang menantang, mulai dari Poster Digital, Vlog Kreatif, hingga E-Sport.
Para juri yang terdiri dari praktisi seni, desain, dan media digital memberikan apresiasi tinggi terhadap karya-karya peserta tahun ini. Mereka menilai bahwa anak-anak muda Jembrana semakin menunjukkan kemajuan dalam hal kreativitas dan keberanian untuk berekspresi.
## SMA Negeri 1 Mendoyo: Rumah bagi Para Juara
Keberhasilan siswa SMA Negeri 1 Mendoyo dalam ajang Eduphoria 2025 bukanlah yang pertama kalinya. Sekolah ini dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan yang selalu mendukung siswanya untuk berprestasi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian siswa kami. Mereka tidak hanya menunjukkan keterampilan yang luar biasa, tetapi juga membawa semangat untuk melestarikan budaya dan mempromosikan potensi daerah kita. Ini adalah bukti bahwa SMA Negeri 1 Mendoyo terus melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif,” ujar Billy Oktavio selaku salah satu guru pembimbing.
## Harapan ke Depan: Dari Jembrana untuk Indonesia
Dengan pencapaian ini, diharapkan semakin banyak generasi muda Jembrana yang termotivasi untuk terus berkarya dan membawa nama daerah ke kancah yang lebih luas. Kompetisi seperti Eduphoria 2025 menjadi bukti bahwa anak-anak muda Jembrana memiliki potensi besar untuk bersaing, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional bahkan internasional.
“Semoga ke depan, kami bisa terus berinovasi dan mengikuti lebih banyak kompetisi. Ini baru langkah awal, dan kami ingin terus berkembang,” ujar Kesya, penuh semangat.
Selamat kepada para pemenang dari SMA Negeri 1 Mendoyo! Teruslah berkarya, menginspirasi, dan membawa nama baik sekolah serta daerah ke tingkat yang lebih tinggi.